Heloo guys, apa kabar dunia maya? Sudah lama juga yah gw ga posting sebuah tulisan di blog gw ini. Sebenernya udah banyak tulisan yang udah gw buat tapi karena semua tulisan itu gw simpen di computer gw dan computer gw mati karena virus ganas dan ga ada waktu untuk ke warnet jadi jarang deh gw posting, baru sempet sekarang.
Dari terakhir gw posting banyak cerita yang sudah kalian lewatkan (heem ada aja kan yang baca blog gw selain anak ss ahaha). Ya kaya cerita gw kemping ke Sukamantri bersama anak larisa dan banyak deh hal-hal lainnya. Tapi ada sebuah cerita yang amat sangat penting yang dari kemarin pengen gw posting ahaha. Sekarang gw udah punya pacar loh. Asiiik kiwkiw lah pokoknya ahaha heboh sendiri gw.
Siapa gadis beruntung yang bisa jadi pacar gw? (kayanya kebalik deh ahaha). Namanya Bella Destyan Santara. Seorang gadis cantik yang baru aja lulus SMA tahun ini. Awalnya gw ketemu sama dia itu karena di kenalin sama salah seorang temen gw yang merupakan temen dia juga. Ya jadi kaya efek domino gitu. Kesan pertama saat bertemu dia cuma terlintas satu kata : CANTIK. Ya dia cantik banget dan ada rasa suka dari gw terhadap dirinya.
Meskipun dia cantik dan gw suka sama dia, tapi gw ga bisa untuk berpacaran sama dia. Mungkin karena gw ini orangnya minderan dan agak sedikit ga PD kalo berhadapan dengan cewe cantik. Selain itu ada faktor-faktor yang menutupi dan menghalangi niat gw untuk mencoba dekat dengannya. Faktor apa itu? Udahlah ga usah di bahas ahahaha. Selain itu gw waktu itu masih terbayang-bayang masa lalu gw.
Seiring berjalannya waktu, gw bertemu sama dia beberapa kali. Perasaan suka gw susah dibendung dan akhirnya gw penasaran. Awal mula dari chat di facebook dan bermuara pada tukeran nomor ponsel. Smsan lah gw sama dia, mungkin karena jadwal tidur kita yang sama kita smsannya bisa di bilang sangat intens. Gw pun sedikit demi sedikit bisa lepas dari masa lalu gw, gw mulai move on. Mulai ada rasa sayang yang tumbuh di dalam hati gw. Tapi gw masih belum bisa untuk bertindak lebih jauh lagi. Kenapa? Ya karena ada faktor-faktor yang seperti tembok besar yang menutupi keyakinan gw untuk mencoba bersama dirinya.
Sampai pada saat tanggal 2 Juni dini hari, di tengah dinginnya Sukamantri (tempat camping gitu di Bogor) gw cerita sama Elda, Ono dan Eki (gw lagi camping bareng sama anak Larisa) semuanya. Tentang perasaan yang ada di hati gw, hal-hal yang mengganggu gw, dan faktor-faktor yang menghalangi gw bagai tembok itu. Ternyata mereka bertiga meyakinkan gw untuk terus maju. Sejak itu pun gw yakin untuk mencoba bersama dia. Rasa sayang itu layak untuk diperjuangkan.
Akhirnya pada tanggal 5 Juni 2011 gw mendapat keberanian dan kesempatan untuk mengungkapkan apa yang ada dalam hati gw. Gw bertamu kerumahnya (alah bahasanya). Saat dirumahnya gw sempet di suapin roti sama dia, aaah gila seneng parah. Awalnya datang sih gw tenang-tenang aja, tapi kenapa pas gw mau nyatain gw deg-degan (lebay mode : on). Mungkin karena gw takut gw di kira bercanda saat ngomong ketawa (maklum gw orangnya emang suka ga control kalo ketawa) gw ambil hp dia dan gw ketik sebait kalimat. “Don’t you know? That I want to be more than just your friend. Would you be mine?”
Sejak itu gw resmi berpacaran bersama dia. Sekarang gw udah sama dia. Gw yakin banget untuk menjalani ini semua. Meski ada perbedaan yang sangat drastis dalam lifestyle, gw anak gunung yang kesannya berantakan sedangkan dia tipikal anak kota yang mementingkan penampilan. Gw yakin seyakin-yakinnya, dan yang paling penting gw sayang sama dia. Ada sebuah ungkapan yang gw pegang teguh dalam hal perbedaan ini “Kita begitu berbeda dalam semua, kecuali dalam CINTA.” Sekarang, hati gw yang dulu kering kerontang bakal ada yang akan selalu menyirami. Hari-hari gw yang gelap dan dingin bakal ada yang akan menerangi. Dia, dia yang akan menyirami hati dan menerangi hari-hari gw. Terimkasih Tuhan atas semua rencana yang Engkau rancang untuk hamba-Mu ini. Terimakasih.
Oh iya satu lagi, Cinta akan menemukan jalannya sendiri. Mungkin itu kata-kata yang pas untuk menggambarkan dari awal gw berkenalan sampai bisa berpacaran sama dia. Karena cinta menemukan jalannya sendiri sehingga satu-persatu faktor yang menghalangi itu bisa terlewati. Percaya itu kawan. Percayalah bahwa cinta akan menemukan jalannya sendiri.
Komentar
Posting Komentar