Langsung ke konten utama

Jurnal Pendakian Sindoro

sedikit berbagi sama kalian. ini jurnal perjalanan gw sama gio ke sindoro jawa tengah.


Tujuan : Gn. Sindoro & Gn. Sumbing
waktu pendakian : 23-26 September 2009

Anggota Pendakian :
1. Gilang Satrio (blur v.houten_Banyu Karikil)
2. Tegar P.K (lele_Banyu Karikil)

Gn. Sindoro dan Gn. Sumbing terletak di kabupaten Wonosobo Jawa Tengah. keduanya merupakan gunung berapi. dua gunung ini sangat berdekatan. hanya di batasi jalan raya. untuk Gn. Sumbing basecamp pendakian terdapat di desa Garung. dan untuk Gn. Sindoro terletak di desa Kledung. Ide untuk pergi ke dua gunung ini lahir dari Gilang (gio). Rencana sudah disusun jauh sebelum keberangkatan. Banyak yang tertarik untk berangkat bersama kami tapi pada akhirnya hanya kami berdua berangkat dari bogor.
Kami memutuskan untuk mendaki Sumbing terlebih dahulu baru Sindoro. tapi di tengah perjalanan menuju basecamp Sumbing, Gio mendapat kabar dari seorang teman nya Pecinta Alam purwekerto bahwa pendakian untuk Sumbing ditutup karena kebakaran.untuk lebih jelasnya inilah jurnal perjalanan kami.


23 September 2009

04.50 = bangun tidur , cek barang, mandi dan menunggu gio menjemput ke rumah. rencana kami pergi ke Purwekerto menumpang mobil bersama om nya gio.

06.19 = gio datang. secara resmi kami meninggalkan bogor. hahaha

11.52 = sampai di kota Tasikmalaya.

13.39 = perbatasan jawa barat dan jawa tengah

14.10 = akhirnya kami istirahat di sebuah rumah makan untuk makan siang.

16.45 = ternyata om gio tidak mengantar kami sampai ke terminal purwekerto. terpaksa kami naik bis menuju purwekerto @ Rp.10.000

17.35 = saya dan gio sampai di terminal bis purwekerto lalu kami mencari bis jurusan semarang via wonosobo.

19.25 = bis semarang via wonosobo baru berangkat. untuk sampai di desa garung @ Rp.35.000

22.45 = belum sampai di desa tujuan bis yang kami tumpangi mogok. huah terpaksa kami di pindahkan ke bis lain yang kebetulan satu jurusan. dalam bis baru gio cek hp dan ada sms dari temannya anak purwekerto. kira kira isi nya begini "yo, udah sampe mana? aku ada di basecamp sindoro. dsini ada orang dari jakarta. tadinya dia mau ke Sumbing. tapi Sumbing tutup. kebakaran." akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Sindoro dulu. untuk ke Sumbing lihat keadaan dan coba cari info lagi. sekedar info Basecamp Sumbing dan Sindoro hanya berjarak 500m di batasi jalan raya

24 September 2009

02.12 = kami sampai di desa Kledung. Basecamp untuk pendakian bisa dicapai dengan jalan kaki masuk ke dalam desa sejauh 300m. setelah melewati mesjid at-taqwa belok kanan.

02.20 = sampai di basecamp Sindoro. Basecamp berupa rumah. disini bisa menitipkan motor. saat kami sampai ada beberapa kelompok pendaki yang sedang tertidur. akhirnya kami bertemu robin.

02.30 = setelah bertanya akan mulai mendaki kapan kami berdua tidur. kami memutuskan untuk mendaki bersama mereka.

05.08 = baru tidur beberapa jam kami sudah bangun dan packing. maupun di Sindoro atau pun Sumbing tidak terdapat sumber air selama pendakian, jadi kebutuhan air harus benar benar diperhatikan. kami berdua membawa air total sebanyak 8 liter.



06.44 = saya, gio dan teman teman robin mulai mendaki bersama. teman robin bernama anton, angga, rudi(mamut) pendakian akan dilakukan dengan santai. tujuan pertama yaitu pos1. track berupa ladang persawahan warga lengkap dengan pupuk kandangnya. jadi sangat berbau tidak sedap. track landai sampai menanjak sedang dengan kemiringan kira kira 30derajat.

07.48 = sampai pos1. terdapat pos yang tersisa hanya atap nya saja dan ditopang oleh batang kayu. disini kami beristirahat cukup lama.

08.30 = mulai jalan ke pos2. track landai, dan sedikit menuruni bukit untuk pindah ke punggungan bukit lain.

09.11 = pos2. keadaan pos2 lebih baik dari pada pos1.

09.30 = mulai jalan ke pos3. dari pos 2 ke pos3 track mulai menanjak. track gersang. tanjakan mulai dari sedang sampai curam. lebih baik pakai sunblock. agar kulit tidak terbakar.

11.30 = break istirahat makan siang.

12.40 = mulai meneruskan perjalanan.

13. 57 = sampai di pos3. disini tidak ada bangunan. hanya berupa lahan cukup untuk mendirikan 3 tenda dome untuk kapasitas 4 orang.

14.00 = kami mulai berjalan menuju watu(batu) tatah. rencana kami untuk membuka tenda disana. track dari pos3 ini sampai puncak merupakan track terberat. tanjakan sangat curam. kemiringan sampai 45derajat dari track dapat terlihat gunung Sumbing. tracknya tanah berdebu, batuan kerikil. jadi sangat rentan terpeleset. diharapkan berhati hati.

15.30 = akhirnya kami sampai di watu tatah. tapi kami tidak mendirikan tenda tepat di watu tatah. karena tempatnya sangat terbuka. angin berhembus sangat kencang. kami camp dibawah watu tatah. dari tempat camp kami bisa melihat gn. sumbing merbabu dan merapi jika cuaca cerah.

15.30 s.d tidur = kami mendirikan tenda. dari camp kami, kami menyaksikan suasana sunset.



pemandangan malam itu sangat indah. kami berenam (tegar, gio, anton, angga, mamut dan robin) duduk di depan tenda menghadap ke arah gn. Sumbing dan merbabu merapi terlihat di kejauhan. tepat di bawah sana awan awan bergumpal seperti ombak. dan cahaya kota di bawah. negeri atas awan. hahaha. dan di sini kami melihat bintang jatuh ditemani bulan sabit.
lalu kami bernyanyi. ada beberapa lirik lagu yang pas

"perlahan sangat pelan hingga terang kan menjelang
cahaya kota kelam mesra menyambut sang petang..."
ost gie-cahaya bulan

"kesempatan seperti ini tak akan bisa dibeli. bersamamu ku habiskan waktu. senang bisa mengenal dirimu. rasanya semua begitu sempurna sayang untuk mengakhirinya" Ipank-Sahabat Kecil

"sampaikanlah pada ibuku, aku pulang terlambat waktu. aku akan menaklukan malam dengan jalan pikiranku. sampaikanlah pada bapakku. ku akan mencari jalan atas semua keresahan keresahan ini. kegelisahan manuasia" ost gie-gie

"berbagi waktu dengan alam kau akan tahu siapa dirimu yang sebenarnya" ost gie-gie


25 September 2009 "Summit Day"

03.10 = bangun. angin dingin. membuat minuman hangat

06.00 = langit cerah. lampu kota perlahan padam. dan matahari perlahan terbit dari timur. its great moment. SUNRISE



08.30 = kami menuju puncak gn.sindoro. medan memutuskan kami hanya untuk membawa daypack ke puncak.

09.39 = PUNCAK !

keren banget. hahaha akhirnya sampai juga. sayang ga bawa bendera oranye dengan lambang gunung dengan 6 puncak.

10.45 = turun dari puncak.

11.20 = kami ngambil carrier yang di tinggal di tempat camp. dan langsung turun.

14.31 = kami memasuki ladang/keluar dari hutan kawasan gn. sindoro

15.46 = sampai di basecamp

17.00 = kami pisah dengan anak anak purwekerto dan langsung menuju terminal bis wonosobo menggunakan bis kecil @ Rp.5.000

18.20 = kami dapat bis menuju jakarta @ Rp.125.000. sialnya bis ini banyak masalah. huah


26 September 2009

10.20 = akhirnya kami sampai di kalideres jakarta. lelah. hahaha. lalu kami menggunakan busway @ Rp.3.500 menuju stasiun kota.

11.20 = sampai di stasiun kota. lalu kebogor menggunakan kereta api pakuan @ Rp.11.000

13.32 = sampai di SMA 1 bogor

14.53 = pisah dengan gio. menuju rumah masing masing

15.39 = sampai di rumah dan perjalanan berakhir dengan sukses


pendakian kali ini sangat berkesan. banyak pelajaran yang bisa di ambil dari perjalanan ini. meski gagal pergi ke Gn. Sumbing kami tidak kecewa dan pasti kami akan kembali lagi ke sana untuk mengibarkan bendera SS di Sumbing.
untuk yang ingin pergi ke Sindoro atau Sumbing perlu di perhatikan masalah air dan di annjurkan saat mendaki menggunakan sunblock agar kulit tidak terbakar.

terimakasih banyak untuk
1. tuhan yang maha esa atas perlindungannya
2. keluarga yang mengijinkan kami pergi
3. teman2 Satya Soedirman khususnya angkatan Banyu Karikil untuk dukungannya
4. Om gio. makasi ya om tumpangannya
5. teman teman dari purwekerto (makasi atas pendakiannya)

ini adalah perjalanan terkahir buat kami berdua. setelah ini berkonsentrasi untuk mempersiapkan PD dan UN. setelah semua beres MAHAMERU menunggu. yeah !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Pertama

Minggu sore, gw akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan komunitas PARKOUR Bogor. wahahaha apalagi nih parkour? oke parkour adalah : "sebuah seni bergerak dan metode latihan natural yang bertujuan untuk membantu manusia bergerak dengan cepat, efisien, dan halus dengan hanya menggunakan tubuhnya untuk beradaptasi terhadap rintangan yang ada di lingkungannya.” dikutip dari bukansekedarloncatloncat.tumblr.com mungkin sebagian teman teman ada yang belum tau tentang parkour atau ga tau parkour itu kaya gimana. pernah nonton film "Yamakasi" atau "D-13" ga? tuh yang kaya gitu tu parkour teh. kalo ga pernah nonton filmya buka youtube aja deh yaa. hahaha dari film dan video yang bisa teman teman cari dan akhirnya

Pendakian Gn. Gede, 18 - 20 Mei 2012

Ketua Pendakian              : Tegar P.K /Lele/SS-880337-BK Anggota Pendakian         : 1. Prima (Donny)/Estep/SS-880329-BK 2. Denny R/Tonkhi/SS-880331 3. Amanda (Manda)/Lunidus/SS-880332-BK 4. Fadlia Pari/Docin/SS-880333-BK 5. Adam D/Kadek/SS-880339-BK 6. Iftikhor F (Ihor)/Mili/SS-880341-LF Prolog                 Setelah sekian lama gw ga pernah naik bareng sama anak anak PPRPG (Perhimpunan Penempuh Rimba Pendaki Gunung) Satya Soedirman, organisasi gw saat gw pas SMA, tepatnya tanggal 18 – 20 Mei 2012 kemarin kita naik bareng lagi. Heeem terakhir naik sama mereka, khususnya anak anak angkatan gw (Banyu Karikil) itu pas kita bareng bareng ke Ciremai. Tepatnya 2 tahun yang lalu. Sayaangnya, pendakian kali ini kita belum di kasih kesempatan untuk mendaki gunung seangkatan lagi. Meskipun ga seangkatan, seengganya pendakian kali ini bisa menjadikan obat penawar rindu gw nn’ Gw                                  Doni Deni                          Adam

Senandung Pagi Dewi Anjani

Halo semua, sudah lama ternyata gw engga nulis kelanjutan cerita pas kegiatan di Lombok, tepatnya desa Sajang. Tulisan ini bukan sambungan dari cerita sebelumnya. Ini merupakan cerita kunjungan gw, Ginanjar, Kak Lola, Apel, Kang Iqbal dan Zahra ke Lombok dalam rangka jadi relawan. Jadi relawan? Mungkin beberapa orang bakalan berpikir ko baru sekarang jadi relawannya? Yaa untuk berbuat baik engga ada kata telat toh. Selain itu, kita ke sini untuk membantu mengembalikan semangat anak-anak dan petani kopi di Desa Sajang ini. Sedikit cerita, jadi tim kami ini sudah berada di Lombok dari tanggal 16 dan memulai kegiatan tanggal 17 ke Lombok Utara dan selanjutnya kegiatan kami berfokus di daerah Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Gw sendiri baru merapat ke Lombok pada tanggal 22 Oktober 2018. Oh iya tim kami ini ada Ginanjar, mahasiswa dari Jogja yang sebelumnya memang sudah jadi relawan di Lombok ini ketika gempa mengguncang. Ada juga sepasang suami istri yang sangat mengisnpir