Langsung ke konten utama

Ayo, Naik Gunung (Tulisan pertama dari tiga tulisan : Sebelum Pendakian)

Postingan gw kali ini cuma ingin sharing apa aja yang harus diperhatikan saat teman-teman mendaki gunung, apa yang harus dipersiapkan, apa yang ga boleh dilakukan saat pendakian, apa yang harus dikerjakan saat perjalanan sudah berakhir. Judul tulisan ini akan ada 3 bagian yang akan di posting secara terpisah (Sebelum Pendakian, Saat Pendakian, Setelah Pendakian). Semoga bisa bermanfaat ya.

# 1. SEBELUM PENDAKIAN

Sebelum teman-teman mendaki gunung, yang paling penting adalah Manajemen Perjalanan dan ijin dari orangtua. Kita anggap teman-teman sudah mengantongi ijin dari orangtua masing-masing. Manajemen perjalanan sendiri sangat penting, karena bisa mempengaruhi barang bawaan, persediaan makanan dan lain lainnya. Itu semua tergantung pada Manajemen Perjalanan kita. Persiapan yang matang akan membuat suasana pendakian lebih menyenangkan dibanding dengan pendakian yang sekali jadi dan tergesa-gesa. Ada sebuah prinsip yang biasa dan banyak digunakan oleh orang-orang sebelum naik gunung, yaitu 5 W dan 1 H. (What, Why, Where, When, Who, dan How). Untuk mudahnya kita analogikan kita akan mendaki gunung Gede Pangrango.

* What = Apa
Gunung apa yang akan kita daki?
setelah itu akan terjawab, kita akan mendaki G. Gede Pangrango. Dari jawaban yang sudah kita punya kita bisa menyiapkan data dari gunung Gede Pangrango.

*Why = Kenapa
Kenapa kita pergi ke gunung Gede Pangrango?
W ini adalah apa yang menjadi alasan teman-teman untuk mendaki. Sebagai contoh "kita mendaki Gede Pangrango karena kita belum pernah". Jika alasan teman-teman seperti itu, teman-teman harus mengumpulkan data, jurnal-jurnal pendakian yang pernah dilakukan orang sebagai refrensi, atau bertanya pada teman anda yang pernah mendaki gunung tersebut.

*Where = Dimana
Dimana gunung Gede itu berada?
pertanyaan dimana bisa digunakan untuk mempersiapkan bugdet yang dibutuhkan, lama perjalanan menuju tempat mulai pendakian (pos pendakian), serta adat istiadat setempat (seperti bahasa lokal). Oke kita langsung ke contoh ya.
Teman-teman menjawab
"G. Gede itu di Cibodas, kesana naik bis, dan di daerah Tanah Sunda" Jadi dari jawaban teman-teman bisa mempersiapkan berapa kira-kira untuk ongkos(biasanya lebih mendalam dibahas di bagian How) dan teman-teman setidaknya tahu bahasa daerah disana. Sangat penting untuk kita mengetahui Bahasa setempat dan adat istiadat setempat sebelum kita mendaki.


*When = Kapan
Kapan kita pergi kesana? Kapan kita pulang? Kapan kita mendaki, musim hujan atau musim kemarau?
Pertanyaan ini seputar waktu. Menyambung contoh yang diatas, Kita pergi tanggal 1 Juni 2010 dan pulang tanggal 2 Juni 2010. Kita pergi musim kemarau. Dari jawaban itu, setidaknya keluarga kita bisa tahu kapan seharusnya kita sudah turun gunung dan jika teman-teman terlambat turun karena ada keadaan yang tidak diinginkan (semoga ga pernah terjadi ya) keluarga dan teman-teman anda yang lainnya bisa langsung menyiapkan tindakan apa saja yang diperlukan. Jika teman-teman pembaca mendaki gunung saat kemarau bukan berarti anda tidak perlu bawa ponco atau rain coat, pertanyaan musim kemarau atau musim hujan bisa di jadikan sebagai persiapan baju, kaus kaki yang akan teman-teman bawa.


*Who = Siapa
Siapa saja yang ikut pendakian? Siapa Leader Pendakian? Siapa penerima kabar?
" Yang ikut si A, Si B, Si C yang pernah ikut kegiatan pecinta alam. Leader si A. penerima kabar si D."
Rata-rata orang yang pernah ikut kegiatan pecinta alam lebih mengerti dalam hal materi, cara bersikap saat di alam. Jika teman-teman membawa orang yang sama sekali tidak tahu dan tidak pernah ikut kegiatan pecinta alam baiknya teman-teman yang tahu memberi sedikit masukan untuk si orang yang tidak tahu menahu. Teman-teman menanggap si A adalah leader, oleh karena itu setiap keputusan si A harus di ikuti, sangat berbahaya jika dalam pendakian ada perpecahan dalam kelompok. Untuk si A yang leader harus mempertimbangkan segala aspek saat mengambil keputusan, terutama aspek keselamatan. Penerima kabar? apa itu penerima kabar? penerima kabar adalah orang yang teman-teman percaya yang mengetahui segala rencana teman teman. Usahakan setiap teman teman mencapai cek point tertentu anda mengirim kabar padanya, terutama saat pendakian akan mulai atau hp anda akan dimatikan dan beritahu di kapan hp anda akan aktif kembali. Contoh, teman-teman mengirim sms saat hp teman-teman akan di-nonaktifkan. "Kita udah di pos pendakian, mulai sekarang hp dimatikan, kita turun tanggal 2 juni 2010 kira kira pukul 14.00 WIB. setelah turun kita akan sms lagi". Dengan begitu akan ada orang yang tahu ketika terjadi apa apa selama pendakian yang menyebabkan anda terlambat turun. Perlu di ingat penerima kabar jangan terburu-buru menyebarkan kabar terjadi kecelakaan pada teman yang mendaki gunung minimal tunggu sampai 12 sampai 24 jam dari jam yang ditentukan oleh teman yang mendaki gunung.


#How = Bagaimana, Berapa
Bagaimana cara kita sampai di sana? Bagaimana keadaan gunungnya, ada sumber air atau tidak? Berapa hari kita akan pergi? Berapa orang yang ikut?
contoh jawaban teman-teman yang akan mendaki "Kita kesana pakai angkot ke terminal Baranangsiang, terus naik bis jurusan Bandung via Puncak lalu naik angkot sampai pos pendakian. Gn. Gede ada sumber airnya. Kita mendaki 2 hari 1 malam. Anggota pendakian ada 5 orang."
Bisa dibilang pada bagian How ini merupakan teknis secara keseluruhan saat pendakian. Kita bisa memperkirakan berapa ongkos yang diperlukan dari berangkat sampai pulang kerumah lagi. Dari pertanyaan di atas kita juga sudah tahu akan keadaan di gunung, tidak semua gunung itu mempunyai sumber mata air bersih. Dari pertanyaan dan jawaban di atas juga kita bisa memperkirakan berapa tenda yang akan kita bawa, berapa banyak persediaan makanan saat mendaki dan biasakan untuk makanan lebihkan setidaknya untuk satu hari dari rencana pendakian, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita saat digunung.


Nah, itulah sekilas tentang Manajemen Perjalanan. Metode 5 W 1 H sering gw gunakan dan selalu di gunakan gw. Simple, mudah dan ringkas. Ada baiknya 5 w 1 h ini digunakan minimal seminggu sebelum pendakian. Sekali lagi, semoga bermanfaat. Mohon maaf jika ada kekurangan ya, baik dalam hal penyampaian atau apapun, maklum masih newbie. Oh iya, siapapun yang baca tulisan ini mohon komennya ya, untuk perbaikan posting yang akan datang. Terima kasih


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Pertama

Minggu sore, gw akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan komunitas PARKOUR Bogor. wahahaha apalagi nih parkour? oke parkour adalah : "sebuah seni bergerak dan metode latihan natural yang bertujuan untuk membantu manusia bergerak dengan cepat, efisien, dan halus dengan hanya menggunakan tubuhnya untuk beradaptasi terhadap rintangan yang ada di lingkungannya.” dikutip dari bukansekedarloncatloncat.tumblr.com mungkin sebagian teman teman ada yang belum tau tentang parkour atau ga tau parkour itu kaya gimana. pernah nonton film "Yamakasi" atau "D-13" ga? tuh yang kaya gitu tu parkour teh. kalo ga pernah nonton filmya buka youtube aja deh yaa. hahaha dari film dan video yang bisa teman teman cari dan akhirnya

Pendakian Gn. Gede, 18 - 20 Mei 2012

Ketua Pendakian              : Tegar P.K /Lele/SS-880337-BK Anggota Pendakian         : 1. Prima (Donny)/Estep/SS-880329-BK 2. Denny R/Tonkhi/SS-880331 3. Amanda (Manda)/Lunidus/SS-880332-BK 4. Fadlia Pari/Docin/SS-880333-BK 5. Adam D/Kadek/SS-880339-BK 6. Iftikhor F (Ihor)/Mili/SS-880341-LF Prolog                 Setelah sekian lama gw ga pernah naik bareng sama anak anak PPRPG (Perhimpunan Penempuh Rimba Pendaki Gunung) Satya Soedirman, organisasi gw saat gw pas SMA, tepatnya tanggal 18 – 20 Mei 2012 kemarin kita naik bareng lagi. Heeem terakhir naik sama mereka, khususnya anak anak angkatan gw (Banyu Karikil) itu pas kita bareng bareng ke Ciremai. Tepatnya 2 tahun yang lalu. Sayaangnya, pendakian kali ini kita belum di kasih kesempatan untuk mendaki gunung seangkatan lagi. Meskipun ga seangkatan, seengganya pendakian kali ini bisa menjadikan obat penawar rindu gw nn’ Gw                                  Doni Deni                          Adam

Senandung Pagi Dewi Anjani

Halo semua, sudah lama ternyata gw engga nulis kelanjutan cerita pas kegiatan di Lombok, tepatnya desa Sajang. Tulisan ini bukan sambungan dari cerita sebelumnya. Ini merupakan cerita kunjungan gw, Ginanjar, Kak Lola, Apel, Kang Iqbal dan Zahra ke Lombok dalam rangka jadi relawan. Jadi relawan? Mungkin beberapa orang bakalan berpikir ko baru sekarang jadi relawannya? Yaa untuk berbuat baik engga ada kata telat toh. Selain itu, kita ke sini untuk membantu mengembalikan semangat anak-anak dan petani kopi di Desa Sajang ini. Sedikit cerita, jadi tim kami ini sudah berada di Lombok dari tanggal 16 dan memulai kegiatan tanggal 17 ke Lombok Utara dan selanjutnya kegiatan kami berfokus di daerah Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Gw sendiri baru merapat ke Lombok pada tanggal 22 Oktober 2018. Oh iya tim kami ini ada Ginanjar, mahasiswa dari Jogja yang sebelumnya memang sudah jadi relawan di Lombok ini ketika gempa mengguncang. Ada juga sepasang suami istri yang sangat mengisnpir