Langsung ke konten utama

Lebaran (Dahulu dan Sekarang)

Haloo semuanya, setelah selama sebulan penuh berpuasa akhirnya sekarang lebaran, minal aidzin wal faidzin yah semua. Mohon maaf lahir dan batin. Tenang gw udah memaafkan kalian semua yang fudul fudul di blog gw. hee

Oke, balik lagi ke topik utama, seperti judul diatas. Maksudnya apa nih lebaran yang dulu dan sekarang. Ternyata banyak yang berbeda antara lebaran dulu dan sekarang. Bukan berbeda dalam hal makanan, makanan tetep ada ketupat, semur, opor dan nastar. Dan bukan salat idul fitrinya, salatnya juga masih bertakbir 7 kali saat rakaat pertama dan 5 takbir pas rakaat kedua. Disini gw bakal ngasih perbedaan lebaran dulu dan sekarang menurut dari pandangan gw di nilai dari kacamata usia seseorang yang menjalani hari raya lebaran (ih modar bahasanya)

Lebaran dahulu maksudnya
lebaran yang sudah lewat saat gw masih anak anak (oh iya dong sekarang gw udah dewasa. xp) Dulu pas gw kecil saat mendengar kata "LEBARAN" berarti sama dengan "BANYAK UANG". Hahaha sedikit matre emang, tpi memang itu yang gw rasakan. Saat bertemu dengan saudara saudara yang terpenting adalah uang yang diberikan. Bukannya meminta maaf terlebih dahulu. Jadi waktu gw kecil, gw cuma salam/cium tangan hanya beharap untuk dapatkan uang "THR" dari saudara saudara gw.

Lebaran yang sekarang menurut gw sih adalah momen dimana kita berkumpul seharian bersama sama keluarga kita, dan biasanya berkumpul bersama keluarga besar. Sehingga ga jarang kita ketemu saudara saudara yang ga kita kenal namanya, jujur gw ngalamin hal itu karena keluarga besar dari nyokap gw emang bener bener besaaaaar banget. Lebaran yang sekarang emang bener bener gw pake buat minta maaf ke saudara saudara gw, ga cuma minta uang doang (tapi masih suka minta, hanya sekedar bercanda ko mintanya juga hehehe). Dan lebaran sekarang tuh karena gw sudah besar untuk mereka yang menganggap gw sudah besar jadi mereka juga ga ngasih uang lagi deh ke gw. Sedikit miris memang melihat sepupu sepupu gw berjalan jalan dengan kantong belakang celana yang menggembung oleh dompet yang terisi dengan uang. Huaaa, tapi ga apa lah. lebaran kan yang penting maaf maafannya. bukan uangnya (crying mode: on).

Hahaha begitulah menurut pandangan gw terhadap kata lebaran sekarang. Jadi harus ada yang gw ganti dalam kamus kosakata gw.

Lebaran = Uang. Replace with Lebaran = Benar benar saling memaafkan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Pertama

Minggu sore, gw akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan komunitas PARKOUR Bogor. wahahaha apalagi nih parkour? oke parkour adalah : "sebuah seni bergerak dan metode latihan natural yang bertujuan untuk membantu manusia bergerak dengan cepat, efisien, dan halus dengan hanya menggunakan tubuhnya untuk beradaptasi terhadap rintangan yang ada di lingkungannya.” dikutip dari bukansekedarloncatloncat.tumblr.com mungkin sebagian teman teman ada yang belum tau tentang parkour atau ga tau parkour itu kaya gimana. pernah nonton film "Yamakasi" atau "D-13" ga? tuh yang kaya gitu tu parkour teh. kalo ga pernah nonton filmya buka youtube aja deh yaa. hahaha dari film dan video yang bisa teman teman cari dan akhirnya

Pendakian Gn. Gede, 18 - 20 Mei 2012

Ketua Pendakian              : Tegar P.K /Lele/SS-880337-BK Anggota Pendakian         : 1. Prima (Donny)/Estep/SS-880329-BK 2. Denny R/Tonkhi/SS-880331 3. Amanda (Manda)/Lunidus/SS-880332-BK 4. Fadlia Pari/Docin/SS-880333-BK 5. Adam D/Kadek/SS-880339-BK 6. Iftikhor F (Ihor)/Mili/SS-880341-LF Prolog                 Setelah sekian lama gw ga pernah naik bareng sama anak anak PPRPG (Perhimpunan Penempuh Rimba Pendaki Gunung) Satya Soedirman, organisasi gw saat gw pas SMA, tepatnya tanggal 18 – 20 Mei 2012 kemarin kita naik bareng lagi. Heeem terakhir naik sama mereka, khususnya anak anak angkatan gw (Banyu Karikil) itu pas kita bareng bareng ke Ciremai. Tepatnya 2 tahun yang lalu. Sayaangnya, pendakian kali ini kita belum di kasih kesempatan untuk mendaki gunung seangkatan lagi. Meskipun ga seangkatan, seengganya pendakian kali ini bisa menjadikan obat penawar rindu gw nn’ Gw                                  Doni Deni                          Adam

Senandung Pagi Dewi Anjani

Halo semua, sudah lama ternyata gw engga nulis kelanjutan cerita pas kegiatan di Lombok, tepatnya desa Sajang. Tulisan ini bukan sambungan dari cerita sebelumnya. Ini merupakan cerita kunjungan gw, Ginanjar, Kak Lola, Apel, Kang Iqbal dan Zahra ke Lombok dalam rangka jadi relawan. Jadi relawan? Mungkin beberapa orang bakalan berpikir ko baru sekarang jadi relawannya? Yaa untuk berbuat baik engga ada kata telat toh. Selain itu, kita ke sini untuk membantu mengembalikan semangat anak-anak dan petani kopi di Desa Sajang ini. Sedikit cerita, jadi tim kami ini sudah berada di Lombok dari tanggal 16 dan memulai kegiatan tanggal 17 ke Lombok Utara dan selanjutnya kegiatan kami berfokus di daerah Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Gw sendiri baru merapat ke Lombok pada tanggal 22 Oktober 2018. Oh iya tim kami ini ada Ginanjar, mahasiswa dari Jogja yang sebelumnya memang sudah jadi relawan di Lombok ini ketika gempa mengguncang. Ada juga sepasang suami istri yang sangat mengisnpir