Langsung ke konten utama

Ayo, Naik Gunung (Tulisan kedua dari tiga tulisan : Saat Pendakian)

Sambungan dari posting sebelumnya, dimana pada posting sebelumnya kita membahas persiapan kita untuk mendaki gunung, biasa disebut dengan Manajemen Perjalanan. Perlu diingat juga nih sama teman-teman sebelum naik gunung, ada baiknya kita jogging dan jaga kesehatan serta mental kita ya. Posting kali ini akan membahas beberapa (ga semua ya) hal umum yang perlu diperhatikan saat kita mendaki gunung.

# 2. Saat Pendakian

* Awali dan akhiri segala bentuk kegiatan teman-teman yang lakukan pada saat pendakian dengan berdoa. Contohnya saat teman-teman akan mulai mendaki, saat makan, saat tidur, saat akan berjalan pulang. Manusia yang sombong adalah manusia yang tidak pernah berdoa pada Tuhannya.

* Ikutilah segala tata tertib, prosedur yang diberlakukan oleh pihak pengelola/penjaga taman nasional gunung yang akan kita daki. Sebagai contoh : gunung Gede Pangrango tidak mengijinkan pendaki membawa peralatan mandi seperti sabun, shampo, dan pasta gigi.

* Hargailah dan hormati adat istiadat setempat, karena kita ini bertamu ke daerah orang lain. Seperti di Gn. Agung, Bali, adat istiadat di sana tidak memperbolehkan pendaki membawa makanan yang berbahan daging sapi. Banyak larangan dan mitos-mitos masyarakat di berbagai gunung di Indonesia. Ada baiknya kita mengikutinya selama hal-hal tersebut masih masuk akal. Ingat dan catat setiap adat istiadat yang teman-teman temui di berbagai gunung tersebut, karena dapat menambah wawasan terhadap tanah air tercinta.

* Lakukan 3 S yaitu, Senyum Salam dan Sapa jika teman-teman bertemu penduduk sekitar, atau bertemu para pendaki lainnya. Seperti yang tercantum
pada "Kode Etik Pecinta Alam, paragraf 3. Forum Gladian IV" yang berisi "Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa segenap pecinta alam adalah saudara, sebagai makhluk yang mencintai alam anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

 * Pegang teguh prinsip Take nothing but picture, leave nothing but footprints yang berarti teman-teman jangan mengambil apapun selain foto, jangan tinggalkan apapun kecuali jejak.

* Jangan pernah tinggalkan sampah, bawa turun kembali sampah teman-teman. Jika bisa teman-teman bawa sampah yang ditinggalkan oleh pendaki lain, kalau tidak bisa setidaknya jangan di tambah-tambah sampahnya sama teman-teman.

* Jangan pernah bertindak bodoh yang dapat membahayakan diri sendiri apalagi membahayakan orang lain. Hargailah kehidupan yang teman-teman punya.

* Jangan pernah mengeluh saat mendaki. Kenapa? Karena jika teman-teman mengeluh, keadaan psikologis akan terganggu dan menimbulkan rasa frustasi. Hiburlah diri sendiri dengan cara melihat keindahan alam yang jarang ditemui di kota-kota besar sekarang ini. Selain itu faktor mental juga harus kuat untuk tidak mengeluh.

* Jika ada momen yang tidak mengenakan dalam satu kelompok, biarkanlah berlalu. Jangan dibicarakan pada saat masih dalam keadaan pendakian (akan ada waktu untuk membahasnya, yaitu pada saat evaluasi). Contoh kecil yang sering terjadi : Anda sedang mendirikan tenda, meminta teman anda yang sedang duduk diam untuk mengambil persediaan air di sumber air, tetapi teman anda tidak mau dengan alasan kecapean. Yang anda harus lakukan jangan membentak atau marah-marah, selesaikan dulu pekerjaan  anda yang sedang mendirikan tenda setelah selesai ambil persediaan air. Jangan mengeluh "kenapa gw mulu sih yang kerja". Lakukan saja, ga ada salah dan ruginya kan berbuat kebaikan.
* Jangan pilih-pilih makanan, biasanya terjadi pada pendaki perempuan dengan alasan jijik atau apapun itu. Makan saja makanan yang ada, selama itu masih layak dimakan (jangan nasi udah campur lumpur masih dimakan XP). Naik gunung itu butuh tenaga besar, dan tenaga didapat dari apa yang manusia makan.

* Saling menjaga, baik dari bahaya dan dari emosi tiap-tiap pendaki. Untuk laki-laki harus bisa menjadi guardian angel untuk pendaki perempuan.

* Jangan sembarangan bicara atau sesumbar atau sompral seperti Anjing, Babi, Bangsat. Ada satu cara menyiasati agar kita ga keceplosan, caranya kata-kata tersebut digantikan oleh buah-buahan, apa saja yang penting buah (jangan buah dada ya). contohnya teman-teman ingin bilang : "Anjing nih tanjakan" bisa di ganti dengan "Apel banget nih tanjakan".

* Jangan berbuat tidak senonoh atau mesum. Ya dimana-mana emang ga boleh mesum (kecuali di rumah pacar pas rumahnya kosong, itu mah bebas haahahaa becanda) apalagi mesum di gunung alamat bakal dempet seumur hidup deh.

* Usahakan untuk tidak berjalan pada malam hari. Jika saat mendaki, kita masih belum sampai pos tujuan kita dan jam sudah menunjukan pukul 17.00 ada baiknya kita berjalan sembari mencari lahan untuk membuka tenda. Sangat dianjurkan membuka tenda saat masih ada matahari atau pas belum gelap. Soalnya rada repot buka tenda kalo udah gelap. Tidak apa-apa berjalan pada malam hari jika kita sudah paham dan hafal betul track gunung yang sedang kita daki (kita sudah berkali-kali mendaki gunung tersebut)

* Dokumentasikan atau abadikan  saat momen-momen indah yang kalian lewatkan bersama teman-teman kalian ketika di gunung. Bisa di abadikan pakai foto, di lukis juga boleh ko.  Percaya deh, momen-momen itu ga akan bisa terulang lagi meski kita mendaki gunung yang sama dengan orang-orang yang sama pula.

* Catat nama-nama pos yang telah dilewati dengan mencantumkan jam berapa saat melewati pos tersebut, catat jam berapa teman-teman mulai jalan, istirahat, sampai di puncak. Pokoknya catat jamnya. Berguna untuk jurnal (akan di bahas pada posting berikutnya)

* Jangan pernah berpikir untuk menaklukan gunung, gunung itu ga bisa di taklukin. Yang kita taklukan saat kita mendaki gunung adalah diri kita sendiri, ego kita, ketakutan kita yang seharusnya ditaklukan.

* Jangan berpikir puncak gunung adalah akhir dari sebuah pendakian. Puncak gunung hanyalah berupa cek point yang harus kita lewati, sesungguhnya tujuan akhir dari sebuah pendakian adalah pulang dengan selamat.

* Pada saat mendaki gunung, teman-teman harus selalu bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa karena diberikan kesempatan untuk melihat ciptaan-Nya yang begitu indah dan sempurna.


Naaaaah itu dia beberapa (banyak sih, gw juga cape nulisnya) yang teman-teman perlu perhatikan saat mendaki gunung. Sekedar sharing aja ya, semoga bermanfaat. Tunggu postingan ketiga nanti yang bakal bahas Setelah Pendakian

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Pertama

Minggu sore, gw akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan komunitas PARKOUR Bogor. wahahaha apalagi nih parkour? oke parkour adalah : "sebuah seni bergerak dan metode latihan natural yang bertujuan untuk membantu manusia bergerak dengan cepat, efisien, dan halus dengan hanya menggunakan tubuhnya untuk beradaptasi terhadap rintangan yang ada di lingkungannya.” dikutip dari bukansekedarloncatloncat.tumblr.com mungkin sebagian teman teman ada yang belum tau tentang parkour atau ga tau parkour itu kaya gimana. pernah nonton film "Yamakasi" atau "D-13" ga? tuh yang kaya gitu tu parkour teh. kalo ga pernah nonton filmya buka youtube aja deh yaa. hahaha dari film dan video yang bisa teman teman cari dan akhirnya

Pendakian Gn. Gede, 18 - 20 Mei 2012

Ketua Pendakian              : Tegar P.K /Lele/SS-880337-BK Anggota Pendakian         : 1. Prima (Donny)/Estep/SS-880329-BK 2. Denny R/Tonkhi/SS-880331 3. Amanda (Manda)/Lunidus/SS-880332-BK 4. Fadlia Pari/Docin/SS-880333-BK 5. Adam D/Kadek/SS-880339-BK 6. Iftikhor F (Ihor)/Mili/SS-880341-LF Prolog                 Setelah sekian lama gw ga pernah naik bareng sama anak anak PPRPG (Perhimpunan Penempuh Rimba Pendaki Gunung) Satya Soedirman, organisasi gw saat gw pas SMA, tepatnya tanggal 18 – 20 Mei 2012 kemarin kita naik bareng lagi. Heeem terakhir naik sama mereka, khususnya anak anak angkatan gw (Banyu Karikil) itu pas kita bareng bareng ke Ciremai. Tepatnya 2 tahun yang lalu. Sayaangnya, pendakian kali ini kita belum di kasih kesempatan untuk mendaki gunung seangkatan lagi. Meskipun ga seangkatan, seengganya pendakian kali ini bisa menjadikan obat penawar rindu gw nn’ Gw                                  Doni Deni                          Adam

Senandung Pagi Dewi Anjani

Halo semua, sudah lama ternyata gw engga nulis kelanjutan cerita pas kegiatan di Lombok, tepatnya desa Sajang. Tulisan ini bukan sambungan dari cerita sebelumnya. Ini merupakan cerita kunjungan gw, Ginanjar, Kak Lola, Apel, Kang Iqbal dan Zahra ke Lombok dalam rangka jadi relawan. Jadi relawan? Mungkin beberapa orang bakalan berpikir ko baru sekarang jadi relawannya? Yaa untuk berbuat baik engga ada kata telat toh. Selain itu, kita ke sini untuk membantu mengembalikan semangat anak-anak dan petani kopi di Desa Sajang ini. Sedikit cerita, jadi tim kami ini sudah berada di Lombok dari tanggal 16 dan memulai kegiatan tanggal 17 ke Lombok Utara dan selanjutnya kegiatan kami berfokus di daerah Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Gw sendiri baru merapat ke Lombok pada tanggal 22 Oktober 2018. Oh iya tim kami ini ada Ginanjar, mahasiswa dari Jogja yang sebelumnya memang sudah jadi relawan di Lombok ini ketika gempa mengguncang. Ada juga sepasang suami istri yang sangat mengisnpir