Halo semua, sudah lama ternyata gw engga nulis kelanjutan cerita pas kegiatan di Lombok, tepatnya desa Sajang. Tulisan ini bukan sambungan dari cerita sebelumnya. Ini merupakan cerita kunjungan gw, Ginanjar, Kak Lola, Apel, Kang Iqbal dan Zahra ke Lombok dalam rangka jadi relawan. Jadi relawan? Mungkin beberapa orang bakalan berpikir ko baru sekarang jadi relawannya? Yaa untuk berbuat baik engga ada kata telat toh. Selain itu, kita ke sini untuk membantu mengembalikan semangat anak-anak dan petani kopi di Desa Sajang ini. Sedikit cerita, jadi tim kami ini sudah berada di Lombok dari tanggal 16 dan memulai kegiatan tanggal 17 ke Lombok Utara dan selanjutnya kegiatan kami berfokus di daerah Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Gw sendiri baru merapat ke Lombok pada tanggal 22 Oktober 2018. Oh iya tim kami ini ada Ginanjar, mahasiswa dari Jogja yang sebelumnya memang sudah jadi relawan di Lombok ini ketika gempa mengguncang. Ada juga sepasang suami istri yang sangat mengisnpir...
Sebuah Anugerah Sudah lama juga engga meneruskan tulisan ini. Ada beberapa hal yang mesti gw lakukan juga sebenernya ahaha alasen aja sih sebenernya mah. Gw coba untuk meneruskan cerita ini lagi. Cerita saat gw ke Lombok, Desa Sajang tepatnya. Salah satu desa yang pada saat bulan Agustus kemarin terkena musibah gempa (sedih banget) nanti ada bagian khusus yang menceritakan itu. Biarkan gw menulis lanjutan cerita ini dulu. Masih terbangun dan senantiasa menikmati pagi yang indah di kaki gunung Rinjani, membuat gw selalu suka untuk bangun pagi di sini. Kalo pas di Bogor sih bangun pagi juga (:p) tapi ga sesenang di sini. Berada di kaki gunung Rinjani yang merupakan salah satu Taman Nasional di Indonesia dan baru baru ini dinobatkan sebagai sebuah kawasan Geopark oleh UNESCO, memberikan sebuah potensi yang luar biasa untuk desa Sajang ini terutama potensi untuk menjadi sebuah kawasan wisata berbasis perkebunan. Isitilahnya sih Agroedutourism ahaha keren gaa? Berhubung gw lul...