Langsung ke konten utama

Primitive Runaway (Tn. Ujung Kulon 25-29 Januari 2013) Part 5


Senin, 28 Januari 2013

Hari ini, hari kita akan kembali ke peradaban lagi. Bangun sekitar jam 9 dan menikmati pagi terakhir di sini, entah kapan bisa kembali lagi ke tempat ini. Seperti biasa, rutinitas pagi ini di isi dengan ngbrol-ngobrol di halaman belakang sambil ngopi dulu sambil nunggu masakan jadi. Rencana kita bakalan jalan pulang ke Ujung Jaya itu jam 13.00. jadi masih bisa santai-santai seperti sekarang. Ga terasa waktu berjalan begitu cepat, udah jam 11.00 dan kita baru makan. Makanan kita kali ini menunya nasi sama balado kentang, agak miris juga sih menunya tapi mau gimana lagi, soalnya emang udah abis juga bahan makanan kita hahaha. Pas paraaah bahan makanan yang kita bawa.

Setelah beres makan, kita beres-beres resort yang udah kita tempatin selama 2 malam ini. Kita cuci piring, nyapu dan membereskan kasur-kasur yang sudah jadi saksi dari percapakan dan candaan kami saat menjelang tidur. Resort pun telah beres dan kembali seperti semula saat kita datang. Saatnya kita packing barang-barang bawaan kita ke dalam carrier. Oh iya lupa di ceritain, kita ke Ujung Kulon ini tuh carriernya aneh-aneh deh. Carrier old skull gitu, apalagi carrier Girin yang merk nya itu “Doddy” ahaha kacau itu carrier tahun 80an kali yaaa. Terus semalem juga si Doddy ini kena bangkai ikan coba, ternyata dari kemarin itu ada bangkai ikan di ruang tengah resort, di balik si Doddy. Pas bangkai ikannya itu di evakuasi, gw hampir muntah, gw engga kuat liat bangkai kaya gitu ahaha.

Razi dan Tanti cuci piring
Girin lagi packing
Singkat ceritanya kita udah beres packing dan sudah siap untuk bertempur masuk ke dalam miniaturnya Amazon dan nyamuk-nyamuk ganas di dalam hutan sana. Sedih juga rasanya pas kita mau pulang, banyak momen yang kita dapat selama berada di Karang Ranjang ini. Pukul 13.11 kita start jalan meninggalkan resort Karang Ranjang yang indah menuju desa Ujung Jaya. Engga banyak yang berubah saat tracking pulang , masih becek (ya iyalah engga ada yang berubah, toh cuma 2 hari juga ahaha)


Perjalanan menuju Ujung Jaya pun rasanya lebih ringan dibandingkan dengan saat perjalanan ke Karang Ranjang 2 hari yang lalu. Mungkin karena udah tau track yang akan dilalui seperti apa, selain itu mungkin karena badan kita semua lagi fit karena semalem kita tidur cepet. Selama perjalanan pulang kita tetep bercanda-canda menikmati perjalanan kita bersama. Pas perjalanan pulang ini juga, kita nemu jejak badak yang ditunjukan oleh pak Sorhim. Kata beliau, ini jejaknya masih baru, mungkin badaknya lewat situ antara dini hari sampai tadi pagi. Waaah sayang banget kita engga bisa ketemu sama yang punya jejak. Padahal gw pengen banget bisa lihat badak di habitat aslinya.

Jejak Badak
Tracking pulang ke Ujung Jaya sedikit ambil jalur yang beda, kalo pas berangkat kita lewatnya hutan pinggiran pantai, sekarang kita belok sedikit ambil jalur pantainya. Jadi kita jalan nyusurin pantai. Bener-bener di pinggir pantainya, ya biarpun susur pantainya engga terlalu jauh dan panjang tapi seru juga ya susur pantai tuh. Sayangnya pas kita menyusuri pantai, pantainya itu lagi jelek, airnya coklat. Kata pak Sorhim, ini keruh banget tuh karena lagi pasang air pantainya.

 

Jalan di pantai itu butuh kesabaran luar biasa, emang sih engga kaya naik gunung nanjak, tapi panasnya itu loh nyengat abis. Biarpun hari ini cuacanya agak mendung tapi tetep aja gerah dan bikin kita berkeringat. Pengen buru-buru sampai jadinya selama perjalanan pulang tuh. Pengeen mandi ini badan ahaha.
Beres menyusuri pantai, kita masuk ke pinggiran hutan lagi. Masuknya itu pas di muara yang kemarin kita lewatin. Sempet istirahat dulu di muaranya itu, dan ada binatang aneh yang baru pertama kali gw liat. Namanya binatangnya apa yaa gw lupa, waktu itu pak Sorhim nyebut nama binatangnya tapi gw lupa namanya apa. Ada yang tahu engga nih nama binatang di bawah ini.

 

Sekitar sepuluh menit kita beristirahat, lalu kita pun langsung cus lagi menuju kediaman pak Sorhim. Rencananya hari ini kita bakalan bermalam di rumah pak Sorhim dan besok baru pulang menuju Bogor. Pukul 16.13 kita mulai memasuki kawasan desa, pohon-pohon kelapa yang tinggi, kuus menjulang berbaris rapi menyambut kedatangan kami. Alhamdulliah akhirnya kita sampai juga di Ujung Jaya dengan selamat dan tanpa kekurangan apapun.

Istirahat di dekat muara

Lapar parah ahahaha
Perjalanan dilanjutkan

Sesampainya di rumah pak Sorhim, kita kompakan langsung mencuci sepatu kami yang penuh dengan lumpur. Setelah itu kita langsung mandi bergantian, si Tanti lamaa bangeeeet mandinya, bikin anak-anak yang lain hampir mengerebek si Tanti lagi mandi ahaha. Pas semua udah beres mandi, kebingungan deh kita malam ini mau makan apa. Akhirnya kita patungan lagi, mengisi ulang uang kelompok lagi untuk berbagai keperluan makan dan perjalan pulang besok. Setelah bermusyawarh, kita sepakat beli mie dan telur, telurnya itu bukan telur ayam yang dijual di sini, melainkan telur bebek. Jadi makan malam kali ini kita makan sama nasi dan martabak mie (lagi).

Makan malam pun jadi, engga usah di tanya siapa yang masak. Soalnya yang masak itu udah pasti Tanti ahaha. Terus kita makan deh. Ada yang kurang juga makan kali ini, persediaan sambal terasi sachetan kita ternyata tinggal satu, terpaksalah satu sachet itu kita bagi dan kita irit makannya supaya terjadi keseimbangan antara nasi, lauk dan sambalnya.

Beres makan malam, kita pun duduk-duduk ngbrol ini itu di teras depan rumah pak Sorhim, si Girin dan Ama sempet buka krs, sempet ngeliat IP mereka berapa. Lagi liburan dan jauh gini, masih sempet aja deh kepikiran buka KRS buat liat IP huuuuuh. Dan engga usah bahas-bahas IP, semuanya sudah berlalu ahaha. Oh iya rencana awalnya kita bakalan naik angkutan ELF dari Ujung Jaya ke Serang. Pak Sorhim pun sibuk nelfonin supir Elfnya, nanya adanya yang ke Serang jam berapa. Biasanya dari Ujung Jaya ke Serang itu ada dua kali, pertama itu jam 4 pagi dan yang kedua itu jam 11. Sudah pasti lah kita milih yang berangkat dari sini jam 11.

Engga lama, semua sudah bersiap untuk tidur. Mungkin pengen cepet-cepet besok supaya bisa balik ke Bogor. Gw pun termasuk salah satu dari yang mau tidur cepet, tapi engga bisa. Kenapa engga bisa tidur? Karena. . . .

Bersambung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Pertama

Minggu sore, gw akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan komunitas PARKOUR Bogor. wahahaha apalagi nih parkour? oke parkour adalah : "sebuah seni bergerak dan metode latihan natural yang bertujuan untuk membantu manusia bergerak dengan cepat, efisien, dan halus dengan hanya menggunakan tubuhnya untuk beradaptasi terhadap rintangan yang ada di lingkungannya.” dikutip dari bukansekedarloncatloncat.tumblr.com mungkin sebagian teman teman ada yang belum tau tentang parkour atau ga tau parkour itu kaya gimana. pernah nonton film "Yamakasi" atau "D-13" ga? tuh yang kaya gitu tu parkour teh. kalo ga pernah nonton filmya buka youtube aja deh yaa. hahaha dari film dan video yang bisa teman teman cari dan akhirnya

Pendakian Gn. Gede, 18 - 20 Mei 2012

Ketua Pendakian              : Tegar P.K /Lele/SS-880337-BK Anggota Pendakian         : 1. Prima (Donny)/Estep/SS-880329-BK 2. Denny R/Tonkhi/SS-880331 3. Amanda (Manda)/Lunidus/SS-880332-BK 4. Fadlia Pari/Docin/SS-880333-BK 5. Adam D/Kadek/SS-880339-BK 6. Iftikhor F (Ihor)/Mili/SS-880341-LF Prolog                 Setelah sekian lama gw ga pernah naik bareng sama anak anak PPRPG (Perhimpunan Penempuh Rimba Pendaki Gunung) Satya Soedirman, organisasi gw saat gw pas SMA, tepatnya tanggal 18 – 20 Mei 2012 kemarin kita naik bareng lagi. Heeem terakhir naik sama mereka, khususnya anak anak angkatan gw (Banyu Karikil) itu pas kita bareng bareng ke Ciremai. Tepatnya 2 tahun yang lalu. Sayaangnya, pendakian kali ini kita belum di kasih kesempatan untuk mendaki gunung seangkatan lagi. Meskipun ga seangkatan, seengganya pendakian kali ini bisa menjadikan obat penawar rindu gw nn’ Gw                                  Doni Deni                          Adam

Senandung Pagi Dewi Anjani

Halo semua, sudah lama ternyata gw engga nulis kelanjutan cerita pas kegiatan di Lombok, tepatnya desa Sajang. Tulisan ini bukan sambungan dari cerita sebelumnya. Ini merupakan cerita kunjungan gw, Ginanjar, Kak Lola, Apel, Kang Iqbal dan Zahra ke Lombok dalam rangka jadi relawan. Jadi relawan? Mungkin beberapa orang bakalan berpikir ko baru sekarang jadi relawannya? Yaa untuk berbuat baik engga ada kata telat toh. Selain itu, kita ke sini untuk membantu mengembalikan semangat anak-anak dan petani kopi di Desa Sajang ini. Sedikit cerita, jadi tim kami ini sudah berada di Lombok dari tanggal 16 dan memulai kegiatan tanggal 17 ke Lombok Utara dan selanjutnya kegiatan kami berfokus di daerah Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Gw sendiri baru merapat ke Lombok pada tanggal 22 Oktober 2018. Oh iya tim kami ini ada Ginanjar, mahasiswa dari Jogja yang sebelumnya memang sudah jadi relawan di Lombok ini ketika gempa mengguncang. Ada juga sepasang suami istri yang sangat mengisnpir