Langsung ke konten utama

Primitive Runaway (Tn. Ujung Kulon 25-29 Januari 2013) Part 3


Waktu semakin sore, matahari pun tenggelam di ufuk barat. Sore yang indah bersama sahabat-sahabat yang akan tetap bersama dalam satu ikatan Fahutan. Ini baru permulaan jadi sekian banyak perjalanan yang akan kami lakukan hehehe. Sore berubah menjadi senja, kami pun beranjak dari pantai menuju resort untuk mandi dan makan malam. Karena keasikan main di pantai, kita jadi kerepotan buat mandi. Soalnya kamar mandinya itu outdoor ahaha. Jadi kaya saung gitu, ada sumurnya dan terletak di pinggiran hutan. Agak serem memang tapi tetep kita harus mandi.

Sunset di ujung barat pulau Jawa

Karena kamar mandinya yang demikian adanya, para wanita pemberani pun memutuskan untuk mandi bersama ahaha. Mereka minta tolong sama gw dan Girin buat jagain mereka di depan saungnya. Jangan mikir yang macem-macem, gw sama Girin sama sekali engga ada niat jahat. Ini hebatnya dari sebuah perjalanan, kita saling menjaga dan engga akan pernah ada niat utnuk jahat satu dengan yang lainnya. Dan hebatnya perjalanan itu menunjukan bahwa sekuat apapun wanita, tapi pria harus tetap bisa melindungi mereka. *bukan main gender yaa.

Pada dasarnya wanita mandinya emang lama kali ya?
Sumpah lama banget, gw sama Girin di pelak (bahasa sunda = ditanam) di depan saung, mending kalo cuma disuruh nunggu, ini mah nunggunya sama nyamuk -___- digigitin sama nyamuk guweeee. Beringas abis nyamuk disana tuh. Jadi pengen buru-buru mandi nih gw ahaha. Kalo Razi sama Agna mereka mandi berdua di saung bersumur yang ada di depan resort. Setelah setengah jam menunggu, akhirnya datang juga giliran gw mandi. Pas mandi penerangannya cuma dari lampu emergency yang kita bawa. Mandi berdua tapi ganti-gantian dan engga homoan, hal ini dikarenakan untuk mempersingkat mandi kita berdua. Kalo engga mah, mana mau deh gw mandi berdua meskipun sama cowo juga ahaha.

Primitif abis, baru deh gw mandi airnya itu langsung ngambil dari sumur, jadi sumurnya itu udah kaya bak mandi aja ahaha. Pengalaman yang engga akan terlupakan. Beres mandi gw dan Girin ambil air di ember buat nanti keperluan cuci piring dan lain-lainnya. Daripada nanti abis makan pada repot harus ngambil air jauh buat cuci piring. Semua sudah rapi dan sudah berganti pakaian untuk tidur. Seperti biasa, yang cewe pada masak. Apalagi Tanti tuh paling giat masaknya. Kalo engga ada Tanti engga tau deh kita bakalan gimana ahaha. Yang lain masak, gw ngumpulin kayu bakar untuk bikin api unggun di halaman belakang.

Hari ini Tuhan memberikan berkahnya sama kita, bulan purnama dan bintang-bintang menggantung menghiasi langit malam di Karang Ranjang. Terimakasih Tuhan. Makan malam pun siap, menu makan malam ini adalah nasi liwet, pecel dan ikan hasil pancingan pak Sorhim. Oh Iya lupa, pak Sorhim itu sempet mancing di pantai pas kita lagi main di pantai. Baik banget kan pak Sorhimnya. Kita pun makan malam ala nasi liwet. Berhubung di pantai susah cari pohon pisang, maka alas makan pun kita menggunakan trashbag yang masih bersih dirobek mengikuti panjangnya. Kita makan dengan lahap, lapar soalnya abis berenang kan. Biasanya kalo abis berenang itu suka lapar banget.

Pak Sorhim lagi mancing
Makan malam pun beres, menyisakan sisa-sisa dari tulang sang ikan yang menjadi korban. Saat beres makan api unggun udah jadi. Langsung duduk-duduk kita semua mengitari api unggun. Momen yang luarbiasa, cahaya merah keemasan yang menimpa wajah yang dihasilkan oleh api unggun, suara gemertak dari kayu yang terbakar, suara ombak dari kejauhan, bulan dan bintang yang jadi saksi dari kisah sekelompok mahasiswa urakan yang sedang liburan.



Supaya ada bahan perbincangan, kita pun buka forum. Dimana dalam forum itu semua bisa bertanya tentang apa saja, dan sisanya harus menjawab pertanyaan yang dilontarkan dengan penuh kejujuran meskipun itu pahit. Dari forum ini kelak akan jadi sebuah fondasi kepercayaan antar sesama, akan jadi benang pengikat diantara kita (lebay ga sih? Oke skip ahaha) banyak hal yang kita perbincangkan, mulai dari perjalanan, personal, tentang pahit dan manisnya cinta. Sayangnya, isi forum tersebut engga boleh keluar dari forum itu, jadi engga bisa gw ceritain di sini.

Gw bersyukur banget bisa duduk disini, bareng sama 6 orang lainnya (pak Sorhim engga ikutan, dia di kamar) gw, Girin, Agna, sama Tanti emang sebelumnya pernah naik gunung bareng, jadi ini bukan kali pertama seperti ini. Dengan Razi pernah naik gunung bareng pas pendakian massal Fahutan, tapi karena hujan engga bisa dapet momen kaya gini, sedangkan sama Ama dan Ayu ini pertama kalinya gw jalan bareng sama mereka. Gitu juga sama Razi, dia juga baru jalan bareng sama kita. Jadi momen ini bener-bener bikin kita ngerasa setidaknya mengenal lebih dekat satu sama lainnya.

Malam ini indah, bener-bener indah. Dan di penghujung forum, ada salah satu di antara kita yang bilang “Gw kalo lagi di tempat seperti ini selalu berpikir, andai dia bisa ada di sini duduk di samping gw untuk menikmati momen yang seperti ini”. Yaa, gw pun berpikir seperti itu. Andai. . . andai dia bisa ada di sini :’)

Hey you, I thinking of YOU!!
Maybe, someday you have a some time
To go out for a night
Spending your time with me, just with me
Where the stars and moon seems so bright
They’re cherish seeing your shining eyes
I’m thinking about you
Hope you wondering be here
I want you be here

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Pertama

Minggu sore, gw akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan komunitas PARKOUR Bogor. wahahaha apalagi nih parkour? oke parkour adalah : "sebuah seni bergerak dan metode latihan natural yang bertujuan untuk membantu manusia bergerak dengan cepat, efisien, dan halus dengan hanya menggunakan tubuhnya untuk beradaptasi terhadap rintangan yang ada di lingkungannya.” dikutip dari bukansekedarloncatloncat.tumblr.com mungkin sebagian teman teman ada yang belum tau tentang parkour atau ga tau parkour itu kaya gimana. pernah nonton film "Yamakasi" atau "D-13" ga? tuh yang kaya gitu tu parkour teh. kalo ga pernah nonton filmya buka youtube aja deh yaa. hahaha dari film dan video yang bisa teman teman cari dan akhirnya

Pendakian Gn. Gede, 18 - 20 Mei 2012

Ketua Pendakian              : Tegar P.K /Lele/SS-880337-BK Anggota Pendakian         : 1. Prima (Donny)/Estep/SS-880329-BK 2. Denny R/Tonkhi/SS-880331 3. Amanda (Manda)/Lunidus/SS-880332-BK 4. Fadlia Pari/Docin/SS-880333-BK 5. Adam D/Kadek/SS-880339-BK 6. Iftikhor F (Ihor)/Mili/SS-880341-LF Prolog                 Setelah sekian lama gw ga pernah naik bareng sama anak anak PPRPG (Perhimpunan Penempuh Rimba Pendaki Gunung) Satya Soedirman, organisasi gw saat gw pas SMA, tepatnya tanggal 18 – 20 Mei 2012 kemarin kita naik bareng lagi. Heeem terakhir naik sama mereka, khususnya anak anak angkatan gw (Banyu Karikil) itu pas kita bareng bareng ke Ciremai. Tepatnya 2 tahun yang lalu. Sayaangnya, pendakian kali ini kita belum di kasih kesempatan untuk mendaki gunung seangkatan lagi. Meskipun ga seangkatan, seengganya pendakian kali ini bisa menjadikan obat penawar rindu gw nn’ Gw                                  Doni Deni                          Adam

Senandung Pagi Dewi Anjani

Halo semua, sudah lama ternyata gw engga nulis kelanjutan cerita pas kegiatan di Lombok, tepatnya desa Sajang. Tulisan ini bukan sambungan dari cerita sebelumnya. Ini merupakan cerita kunjungan gw, Ginanjar, Kak Lola, Apel, Kang Iqbal dan Zahra ke Lombok dalam rangka jadi relawan. Jadi relawan? Mungkin beberapa orang bakalan berpikir ko baru sekarang jadi relawannya? Yaa untuk berbuat baik engga ada kata telat toh. Selain itu, kita ke sini untuk membantu mengembalikan semangat anak-anak dan petani kopi di Desa Sajang ini. Sedikit cerita, jadi tim kami ini sudah berada di Lombok dari tanggal 16 dan memulai kegiatan tanggal 17 ke Lombok Utara dan selanjutnya kegiatan kami berfokus di daerah Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Gw sendiri baru merapat ke Lombok pada tanggal 22 Oktober 2018. Oh iya tim kami ini ada Ginanjar, mahasiswa dari Jogja yang sebelumnya memang sudah jadi relawan di Lombok ini ketika gempa mengguncang. Ada juga sepasang suami istri yang sangat mengisnpir